DEMAM mam mam…

Demam (Fisiologis)

Termoreseptor pada Kulit :

* Reseptor Panas

Distimulasi oleh suhu lingkungan yang meningkat saat suhu sekitar 44 – 460C

* Reseptor Dingin

Di stimulasi oleh penurunan temperatur sekitar dari 400C hingga 24 – 280C

* Reseptor dingin lebih banyak dan lebih penting/krusial dibanding reseptor panas.

—Termoresptor pada kulit berfungsi sebagai penghantar informasi/impuls tentang keadaan kulit dan suhu lingkungan di sekitarnya menuju pusat termoregulasi di hipotalamus.

—  Pusat pengaturan panas : Hipothalamus Anterior

—  Pusat pengaturan dingin : Hipothalamus Posterior


Gimana ceritanya demam bisa terjadi ?

Grafik terjadinya demam :

Garis ijo itu keadaan/set point dari suhu batang tubuh, sementara garis merah itu keadaan/tingkatan suhu keadaan yg sebenernya. Liat deh, gimana dia berubah, meningkat saat ada demam.

Ketika set point di  hypothalamus meningkat, saraf yang ada di pusat vasomotor akan teraktivasi dan pembuluh darah akan menyempit a.k.a vasokontriksi, saat inilah pertama kalinya kita merasa kedinginan. (padahal panas aslinya)

Vasokontriksi terjadi di tangan dan kaki., menghentikan aliran darah dari pembuluh perifer ke organ-organ internal.

Heat conservation, usaha pengurangan pengeluaran panas tubuh. Sementara itu pusat pengaturan suhu memerintahka otot-otot skelet untuk berkontraksi agar menghasilkan panas, agar tubuh menyesuaikan suhu set point. Sementara itu, suhu permukaan tubuh akan menyesuaikan dan mengikuti suhu batang tubuh.

Nah, berhubung uda cukup jelas gimana ceritanya suhu tubuh naik, sekarang kita bahas : Kenapa set point suhu tubuh kita bisa naik ?

Perkenalkan : PYROGEN


PYROGEN = Segala jenis substansi yang menyebabkan demam, ada 2 jenis :

  1. Exogenous

—  Berasal dari luar tubuh penderita

—  Kebanyakan merupakan hasil-hasil metabolit mikroba & toksin, atau bahkan mungkin keseluruhan mikroorganisme itu sendiri.

—   LPS = lipopolysaccharide à endotoxin yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif, (dari dinding sel bakteri)

—  Enterotoxins dari S.aureus dan Streptococcus grup A & B

  1. Endogenous
  • Pyrogenic cytokines yang dihasilkan oleh macrophage, limfosit.

Beberapa Pyrogenic Cytokines :

  • —  TNF (Tumor Necrosis Factors)
  • —  IL-1 (Interleukin 1)
  • —  IL-6
  • —  IFN (interferon)
  • —  Sitokin pirogenik berasal dari :
  • —  monocytes (makrofag)
  • —  Neutrophils
  • —  lymphocytes

—  tersalur oleh : spektrum yang luas dari pirogen eksogen seperti bakteri, jamur, ataupun virus.

—  Inflamasi/peradangan, trauma,nekrosis jaringan, Ag-Ab complexes dapat menyalurkan hasil-hasil metabolit dari pyrogen.

 

Elevation of the hypothalamic set point by cytokines

— Sitokin dari pyrogenik, (IL-1, IL-6, TNF) dilepaskan dari sel-sel tertentu dan segera masuk ke dalam sistem sirkulasi.

— Endogenus” ini memasuki circumventricular (vascular organs ) yaitu (OVLT, organum vasculosum dari lamina terminalis) – networks of enlarged capillaries surrounding the hypothalamus, the area in the brain where the blood brain barrier (BBB) is minimal

—  In the brain, cytokines induce synthesis of prostaglandin E2 (PGE2) from membrane phospholipids

  1. 1. Tipe-tipe demam ?
  • Intermittent : suhu naik dengan selisih suhu yang cukup tinggi dan berubah-ubah
  • Remittent     : suhu yang naik secara teratur tiap harinya
  • Relapsing     : suhu tubuh sempat kembali ke suhu normal, tapi naik lagi.
  • Continue       : ya gitu, kontinyu :p

  1. 2. Bentuk komplikasi dari demam ?
  • The metabolic rate increases
    1. Approximately 13% increase in metabolic rate for every degree centigrade of temperature above the normal
    2. The metabolic rate increases in the liver : increased liver transaminase & bilirubin
    3. Skeletal muscles: increased protein breakdown, myoglobin (rhabdomiolisis) and release of K+ ion.
    4. Negative nitrogen balance as a greater excretion of nitrogen, urea, and creatinine.
  • As metabolic rate increases : O2 demand rises (20%)
    1. increased pulmonary ventilation, tidal volume rises (9%), and insensible perspiration through respiratory tract
    2. Cardiac parameter: heart rate / pulse rate increase (8-12/0C)
    3. Fluid depletion, dehydration, plasma becomes concentrated
    4. Influx of Na+ & Cl, efflux K+, P and N.
    5. Hyperkalemia (causes by potasium release by skeletal muscle and efflux from body tissues), which can cause cardiac arrest
  • Fluid & electrolytes disturbance
  • Perfusi yang rendah menyebabkan gangguan kerja organ, seringkali ginjal dan necrosis jaringan
  • Pada Cheyne-Stokes, kerusakan pada otak, respirasi, paralasis, edema otak, convulsi, bahkan koma
  • Gangguan Febrile dapat terjadi terhadap anak-anak yang mengalami demam tinggi

Leave a comment

that awful scribble in a better encasement.